Detail Tingkatkan Kompetensi
Eksis Lebih dari 10 Tahun, Letes Craft Manfaatkan Tren Green Business
Senin, 15 Jan 2024
Isu lingkungan dan perubahan iklim mulai memicu kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk menjaga kelestarian bumi. Tidak hanya masyarakat umum, para pebisnis juga mulai sadar akan isu ini dan mulai menerapkan konsep sustainability atau keberlanjutan pada bisnis yang dijalankan.
Salah satunya adalah munculnya konsep green business yang mulai menjadi tren. Green business adalah konsep bisnis tetap berorientasi pada profit namun melibatkan konsep ramah lingkungan.
Menurut organisasi Green Still Water, aktivitas green business sendiri meliputi operasional yang berkelanjutan, menggunakan bahan material yang ramah lingkungan, meminimalisir limbah, pengelolaan tenaga kerja yang berkelanjutan, serta metode pengiriman produk yang tetap bertanggung jawab pada lingkungan.
Di Indonesia sendiri, ada banyak sekali pengelola bisnis yang mengusung konsep green business. Salah satunya adalah Letes Craft yang berlokasikan di Pasuruan, Jawa Timur. Bergerak dalam produksi produk kerajinan yang berbahan dasar ramah lingkungan, Letes Craft tetap dapat eksis selama lebih dari 10 tahun.
Bagaimana kisah lengkap perjalanan Letes Craft sebagai salah satu green business yang sukses? Simak artikel berikut untuk menemukan cerita lengkapnya.
Letes Craft sebagai Pelopor Green Business di Pasuruan
Mulai beroperasi di tahun 2010, green business yang dipimpin oleh Ibu Ani Nurdiana telah mulai memproduksi produk kerajinan berbahan dasar flanel. Produk kerajinan yang dibuat berupa sandal dan boneka, yang pada saat itu masih belum memiliki brand sama sekali.
Sejak tahun 2013, bisnis yang dimulai dari eksperimen yang dimulai oleh Ibu Ani mulai diluncurkan dengan jenama Letes Craft. Proses produksi ini terus berjalan dengan seksama dan terus memanfaatkan bahan-bahan yang ramah lingkungan serta mudah didapatkan.
Hingga pada tahun 2018, Letes Craft sebagai salah satu green business mulai menerapkan teknik ecoprint. Teknik ecoprint adalah teknik cetak yang sedang menjadi tren hangat di masyarakat, yang proses pencetakannya menggunakan bahan-bahan alami seperti bunga, kayu, daun, kulit, bebijian, dan bahan alami lainnya.
Meski terus eksis selama hampir 14 tahun, Letes Craft tetap dihadapkan dengan berbagai rintangan dalam prosesnya. Seperti apa tantangan yang dihadapi dan bagaimana tindakan yang diambil oleh Letes Craft?
Tantangan yang Dihadapi dan Tindakan yang Diambil
Bukan bisnis namanya jika selalu menemukan lampu hijau. Termasuk dalam proses green business, Letes Craft menemukan berbagai kendala dalam proses bisnisnya. Salah satu kendala yang dihadapi adalah terbatasnya bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Ibu Ani dan tim mengumpulkan bahan baku dari alam yang mudah ditemukan. Bahan baku yang dikumpulkan harus melewati proses pilah dan sortir dengan standar tertentu agar produk yang dihasilkan dapat terjamin kualitasnya. Dengan bahan baku yang berkualitas, produk ecoprint dapat dihasilkan dengan kualitas terbaik.
Selain itu, pandemi yang melanda global selama beberapa tahun kemarin juga sempat menjadi hambatan bagi Letes Craft. Kendala yang dihadapi di mana bahan baku yang sudah terkumpul, namun tidak dapat dipakai karena berkurangnya jumlah order yang didapatkan oleh Letes Craft.
Namun, kondisi ini tidak menutup Letes Craft untuk terus berkreasi dan menghasilkan produk kerajinan. Bahan baku yang telah ada dialihkan untuk memproduksi masker kain yang pada saat itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga bahan baku yang telah dimiliki masih dapat diolah menjadi produk kerajiann bernilai jual.
Memaksimalkan Tren dan Teknologi Digital untuk Eskalasi Bisnis
Isu lingkungan dan green business kini sudah menjadi tren harian yang sudah dikethaui masyarakat umum. Tentunya, keterlibatan teknologi seperti media sosial menjadikan isu ini menjadi trend yang terus dibicarakan oleh pengguna media sosial.
Dalam memanfaatkan tren ini, Letes Craft menggunakan profil @letes_craft di Instagram dan Facebook, serta @letes72 di TikTok. Pemanfaatan kedua platform ini dimulai karena Ibu Ani melihat adanya peluang yang besar dari penggunaannya yang dapat membantu mendorong produk green business Letes Craft ke pasar yang lebih luas.
Selain itu, Ibu Ani juga memanfaatkan berbagai aplikasi marketplace seperti Shopee, Tokopedia dan PaDi UMKM. Ketiga aplikasi ini telah membantu Letes Craft dalam proses menawarkan dan menjual produk ke pelanggan yang tidak dapat diraih dengan cara offline.
Di balik teknologi dan tren digital yang dimanfaatkan, Ibu Ani selaku pemilik Letes Craft berpendapat bahwa untuk membangun bisnis yang sukses adalah niat berbisnis yang gigih. Bahkan, niat yang besar ini akan lebih berdampak besar dibandingkan modal dana usaha yang besar.
“Dalam berbisnis modal memang sangat diperlukan. Tapi yang tak kalah penting dari semua itu adalah kemauan. Asal kita ada kemauan, ada niat, InsyaAllah pasti ada jalan. Itu yang menjadi kunci saya selama ini hingga tetep eksis selama lebih dari 10 tahun,” ungkap Ibu Ani.
Baca Juga: Bangun Brand Awareness, Tanatap Coffee Matraman Manfaatkan TikTok
Konsep green business yang matang, niat yang baik, konsistensi dalam berusaha, serta kemampuan beradaptasi dengan tren yang terus berubah terbukti menjadi modal yang membuat Letes Craft dapat terus eksis hingga lebih dari 10 tahun.
Perjalanan dan keberhasilan Ibu Ani dalam memimpin Letes Craft sangat menarik untuk diulik. Ini adalah insight yang berharga untuk membantu Anda dalam membangun dan mengembangkan bisnis ke arah yang lebih baik lagi.
Sehubungan dengan hal ini, MyIndibiz akan mengadakan webinar berjudul Peluang Bisnis Kreatif Ramah Lingkungan dan Strategi Pengembangannya pada Jumat, 19 Januari 2024.
Webinar ini menghadirkan Ibu Ani Nurdiana untuk berbagi pengalaman dan perjalanannya ketika membangun dan mengembangkan Letes Craft, yang akan sangat menarik untuk disimak dan dipelajari.
Segera dapatkan tiket Anda dengan bergabung ke webinarnya untuk dapatkan insight bisnis baru dalam Ciptakan Peluang, Wujudkan Harapan! Untuk bergabung ke webinar bersama Ibu Ani, silakan klik tombol di bawah!
Tagar:
Bagikan